TENTANG SIRAJA PARMAHAN SILALAHI

“SUATU UPAYA PELURUSAN TAROMBO”

Dalam rangka mendapatkan kebenaran yang sejati atas tarombo Raja Silahisabungan, Siraja Bungabunga Silalahi (Silalahi Raja Parmahan) telah berlangsung pertemuan antara Pomparan Sapala Tua Tampuk Bolon (Tampubolon) dengan Pomparan Silahi Raja (Silalahi)

Pertemuan tersebut dilakukan sabtu 13 November 2010, di Tolping, Kabupaten Samosir. Sekitar seratus orang menghadiri acara tersebut yang berlangsung dengan tertib, penuh kekeluargaan dan dinamis.
Selain Pomparan Silahi Raja yang ada di Tolping, juga hadir dari Balige, Riau, Jakarta dan Bandung. Disamping itu hadir anggi doli Pomparan Siraja Tambun, dan juga dari kalangan pihak boru.
Dari pihak Raja Tampubolon hadir sepuluh orang yang mewakili pomparan Tuan Sihubil, pomparan ni Raja Mata Ni Ari, Pomparan ni Raja Apul, dan Pomparanni Raja Siboro, dalam Rombongan Raja Tampubolon, terlihat hadir Drs Sahala Tampubolon mantan Bupati Toba Samosir pertama.
Kelihatannya acara tersebut sudah merupakan suatu kerinduan selama ini . hal ini ditandai dengan suasana sukacita yang penuh dengan senyum, diantara namar hahamaranggi pomparan Silahi Raja (Silalahi) dengan Raja Tampubolon.
“Horas di Pomparanni Ompunta” ujar rombongan Raja Tampubolon, begitu tiba menginjakkan kaki diarea tempat pertemuan. Bersalam-salaman yang hangat diantara yang hadir, menjadi awal pertemuan tersebut, dengan sambutan Horas yang menggema.
Acara dimulai dengan penyerahan “ Pogu ni sipanganon” dari pihak Silalahi kepada hahadoli Tampubolon. Dilanjutkan dengan makan siang bersama dan pembagian parjambaron sesuai tatanan adat budaya Batak.
Pertemuan tersebut merupakan yang ketiga, diantara keturunan Silahi Raja (Silalahi) meliputi Siraja Tolping, Bursok Raja, dan Siraja Bungabunga. Dan kedatangan Siraja Bungabunga dalam dua pertemuan sebelumnnya, mengandung banyak arti, karena sekaligus melakukan kunjungan Ziarah ke Tambak Raja Silahisabungan.
Dikatakannya, pertemuan ketiga itu menjadi mengandung banyak arti bagi keturunan Silahi Raja (Silalahi), berkat kedatangan haha doli Raja Tampubolon. Pertemuan yang sangat bermakna ini, harus ada tanda dan dimateraikan.

SELALU BERSATU

Setelah itu masing-masing perwakilan dari Siraja Tolping, Bursok Raja dan Siraja Bungabunga memberikan kata sambutan. Mereka semua menyatakan “Nunga jumpa na jinalahan, mulak tondi tu ruma”. Untuk itu berdasarkan pertemuan tersebut, pomparan Raja Silahisabungan supaya selalu bersatu sisada tortor, sisada tahi tu dolok tu toruan dalam setiap kegiatan.
Dari pihak Siraja Tolping menyatakan, pertemuan tersebut menjadi bernilai, karena sebelumnya telah dilakukan Ziarah ke Tambak Silahisabungan . diharapkan agar pertemuan tersebut bukan sampai disitu, harus diteruskan. Sehingga dapat ditemukan tanda atau wujud dari kegalauan hati, tentang pelurusan tarombo Raja Silahisabungan yakni keberadaan Siraja Bungabunga Silalahi.
Pihak Bursok Raja mengatakan sangat terharu dengan perjuangan Pomparan Siraja Bungabunga dalam menyatukan asal usul yang sebenarnya.
Mereka berharap Tuhan mendengar, Sahala ni ompu mendengar, agar tercapai yang di inginkan. Sehingga Tuhan menunjukkan kesatuan diantara pomparan Raja Silahisabungan.
Menurutnya , kehadiran Raja Tampubolon merupakan tanda dari sahala ni ompu, tanda dari Tuhan, sehingga terwujud kelak yang terbaik bagi keturunan Raja Silahisabungan. Sukacita dalam pertemuan itu akan menjadi tonggak kebaikan bagi keturunan Raja Silahisabungan, khususnya Silahi Raja (Silalahi).
Sedangkan dari pihak Siraja Bungabunga dalam sambutannya menyatakan, rasa terima kasih kepada Siraja Tolping dan Bursok Raja yang mempertemukan Silalahi dengan Tampubolon. Selama ini mereka selalu bertanya-tanya kenapa ditugu Paropo tidak ada tercantum Siraja Bungabunga.
Dia berharap agar Tuhan menunjukkan jalan bagi mereka, sehingga apa yang dicari selama ini dapat ditemukan demi lurusnya permasalahan tarombo tersebut.
Mereka dari tiga Ompu sudah sepakat agar haha doli Raja Tampubolon membuka hati dan menjelaskan keberadaan Siraja Bungabunga.
Perwakilan anggi doli Siraja Tambun menyatakan, agar Pomparan Silahi Raja (Silalahi) selalu bersatu. Dia berharap roh nenek moyang (sahala ni ompu) mendengar, sehingga seluruh keturunannya bersatu dimanapun berada.
Baca selengkapnya »

Diposkan oleh daniel tampubolon di 11.04 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 26 Agustus 2012

Marga dan Sebutan buat Keturunan TUAN SIHUBIL

Tiga cucu langsung Tuan Sihubil adalah Raja Mataniari, Raja ni Apul, serta Raja Siboro. Dewasa ini keturunannya menggunakan marga Tampubolon, Silaen, dan Baringbing, serta sebutan tambahan yang menyertai marga. Seperti halnya percabangan pohon, marga-marga itu seringkali masih mencirikan asal usulnya.

Belum diketahui sekitar tahun berapa masing-masing marga mulai digunakan. Akan tetapi secara umum dalam masyarakat Batak, pendirian marga adalah urusan besar yang sangat serius. Keinginan ini mengharuskan kesepakatan bersama, serta bermacam upacara rituil Batak kuno. Upacara-upacara itu dilarang pemerintah Hindia Belanda, serta sangat ditentang agama Kristen dan Islam yang dianut kemudian. Pada abad ke 20 tidak ada lagi marga baru yang muncul.

Tanpa bermaksud menghalangi kebebasan pribadi, Tarombo On-line menambahkan marga dibelakang nama para keturunan Tuan Sihubil. Semua marga dianggap mulai digunakan pada generasi 10 setelah Tuan Sihubil.

Tampubolon Baringbing (Barimbing)

Raja Mataniari memperoleh 4 anak lelaki dan 4 anak perempuan melalui istri pertama (boru Hinalang). Anak pertama: Ompu Rudang Nabolon tidak berketurunan. Boru ke empat: Siboru Ari juga tidak berkeluarga.

Anak ke dua: Ompu Sidomdom bermukim di Siguppar (kecamatan Silaen sekarang), selanjutnya keturunannya menyebar ke Sipahutar dan Humbang. Anak ke tiga: Simangan Didalan bermukim di Onan Runggu (kecamatan Sipahutar sekarang). Anak ke empat: Ginjang Niporhas bermukim di Baligeraja (Balige). Keturunannya kemudian menyebar ke Meat, Tampahan, Lobutolong dan Lintongnihuta (kecamatan Sipahutar) sampai ke Hutabagot dan Lumbangaroga di kecamatan Pahae.

Keturunan ketiga ompu tersebut dikenal dengan sebutan Baringbing. Ini bermula dari tradisi menggunakan jengger ayam (baringbing) di tengah tanduk kerbau sebagai penghias di bagian depan atas rumah. Pada prakteknya sampai paruh pertama abad 20 penggunaan Tampubolon sebagai marga masih dominan, dengan Baringbing sebagai sebutan tambahan. Di kemudian hari, sebagian keturunan sudah menggunakan Baringbing (Barimbing) saja sebagai identitas marga di belakang nama seseorang. Dengan demikian dewasa ini ada keragaman penggunaan marga pada keturunan tiga ompu tersebut.

Silaen

Dari istri kedua (Boru Sitorus), Raja Mataniari mendapat 2 anak lelaki yaitu Soddiraja (anak ke 5) dan Badiaraja (anak ke 6). Keturunan Soddiraja di kemudian hari menggunakan marga Silaen. Badiaraja pergi merantau ke Lobu Simataniari dan masuk kedalam marga Sitompul. Ikrar dan perjanjian (parpadanan) ketika itulah yang mengikat Tampubolon dan Sitompul sebagai Dongan Saboltok yang dipersamakan sebagai saudara kandung.

3      4      (sundut).
Raja Mataniari
Ompu Rudang Nabolon
Ompu Sidomdom         >> Tampubolon (Baringbing)
Simangan Didalan      >> Tampubolon (Baringbing)
Ginjang Niporhas      >> Tampubolon (Baringbing)
Soddiraja             >> Silaen
Badiaraja             >> masuk ke Sitompul
Alang Pardosi         >> Pohan (Barus)
Raja Unduk            >> Barus (Karo)

Pohan (Barus) serta Barus (Karo)

Menjelang usia lanjut, Raja Mataniari pindah ke Barus. Saat itu Barus sudah menjadi wilayah bisnis, dimotori para pedagang Tamil dan Arab yang datang atau menetap disana, sehingga banyak menarik perantau. Raja Mataniari menjadi orang berpengaruh, menguasai tanah-tanah di Tukka Dolok dan Tukka Holbung, serta mendapat gelar Raja Tungtungan. Di Barus, melalui istri ke tiga (Boru Borbor), lahir dua anak lelaki: Alang Pardosi (anak ke 7) dan Raja Unduk (anak ke 8). Raja Mataniari meninggal dunia dan dimakamkan di Barus.

Keturunan Alang Pardosi bergabung menggunakan marga Pohan Barus bersama keturunan kakek moyangnya (Sibagot ni Pohan) yang sudah lebih dahulu disana, dan yang tiba kemudian. Dengan demikian marga Pohan Barus tidak seluruhnya keturunan langsung Tuan Sihubil.

Raja Unduk pergi berkelana dari Barus ke tanah Karo dan mendirikan kampung Barus Jae. Keturunannya menggunakan marga Barus di tanah Karo, atau lebih dikenal dengan Karokaro Barus serta Karokaro Sitepu.

Tampubolon Sibolahotang, Sitappulak, Ulubalang Hobol, dan Sitadduk

Sebagian keturunan Raja ni Apul memakai marga Tampubolon disertai sebutan Sibolahotang atau Sitappulak, yaitu keturunan melalui Raja Marburak dan Pangahut.

3      4      5      6      (sundut).
Raja Niapul
Tuan Sumandar.
Raja Sihajut
Raja Marburak >> Tampubolon (Sibolahotang)
Pangahut      >> Tampubolon (Sitappulak)
Ulubalang Hobol     >> Tampubolon (Ulubalang Hobol)
Pamottang
Raja Sitadduk             >> Tampubolon (Sitadduk)
Partano
Ompu Surungan
Ama Surungan

Sebutan Sibolahotang digunakan oleh keturunan Raja Marburak. Tidak diketahui tepatnya pada generasi ke berapa kebiasaan itu dimulai. Sebutan ini berkaitan dengan dusun Sibolahotang di dekat Balige sekarang, walaupun sebutan itu tidak sepenuhnya tepat. Dari empat cucu Raja Marburak, hanya tiga yang mendirikan pemukiman di dusun Sibolahotang. Cucu pertama (Lobuhole) bersama anak-anaknya tidak bermukim di Sibolahotang. Ompu Niogit bermukim dan menyebar dari Lumbanjulu (di kecamatan Sipahutar sekarang). Ompu Lattang bermukim dan menyebar dari Banjarbagot, Siguragura (kecamatan Habinsaran sekarang).

6      7      8      9      (sundut).
Raja Marburak
Paduppas
Lobuhole.
Arjang alias Ompu Niogit. Ds Lumbanjulu, kc Sipahutar
Tajap alias Ompu Lattang. Banjarbagot, kc Habinsaran
Ompu Tumampak. Ds Sibolahotang, Balige
Pangguccang. Ds Sibolahotang, Balige
Pandebubu. Ds Sibolahotang, Balige
Ompu Raja Hobban. Ds Sibolahotang, Balige
Pametar. Ds Sibolahotang, Balige
Ompu Mukkana. Ds Sibolahotang, Balige
Parhaloho. Ds Sibolahotang, Balige
Pamuha. Ds Sibolahotang, Balige

Sebutan Sitappulak digunakan oleh keturunan Ompu Pangahut. Sebutan ini berkaitan dengan dusun Sitappulak di Balige, walaupun bukan hanya mereka yang bermukim disana. Anak dan cucu Ulubalang Hobol (mulai dari Pamottang) juga bermukim dan selanjutnya menyebar dari Sitappulak.

Patut diingat bahwa tidak seluruh keturunan Raja ni Apul menggunakan sebutan Sibolahotang atau Sitappulak pada marga Tampubolon. Sebutan itu hanya digunakan oleh keturunan Raja Sihajut. Oppu Ijolo Tappukbolon mengusulkan sebutan Ulubalang Hobol serta sebutan Sitadduk untuk keturunan Raja Ni Apul yang lainnya. Untuk menghormati beliau, sebutan itu digunakan dalam Tarombo On-line.

Tampubolon Sibulele dan Lumbanatas

Sebutan Sibulele dan Lumbanatas berkaitan dengan Dusun Sibulele serta Dusun Lumbanatas di Balige sekarang. Keduanya digunakan oleh keturunan Raja Siboro.

3      4      (sundut).
Raja Siboro.
Raja Martakhuluk          >> Tampubolon (Sibulele)
Saribu Raja               >> Tampubolon (Lumbanatas)

Walaupun bermula dari Sibulele, keturunan Raja Martakhuluk banyak membuka pemukiman-pemukiman lain di sekitar Balige. Sebagian diantaranya dikenal sebagai “par Tanggabatu”, karena bermukim di Tanggabatu, terutama keturunan melalui Tuan Pamurta (generasi 8). Dalam Tarombo On-line mereka tetap disebut Tampubolon Sibulele.

TENTANG SIRAJA PARMAHAN SILALAHI

“SUATU UPAYA PELURUSAN TAROMBO”

Dalam rangka mendapatkan kebenaran yang sejati atas tarombo Raja Silahisabungan, Siraja Bungabunga Silalahi (Silalahi Raja Parmahan) telah berlangsung pertemuan antara Pomparan Sapala Tua Tampuk Bolon (Tampubolon) dengan Pomparan Silahi Raja (Silalahi)

Pertemuan tersebut dilakukan sabtu 13 November 2010, di Tolping, Kabupaten Samosir. Sekitar seratus orang menghadiri acara tersebut yang berlangsung dengan tertib, penuh kekeluargaan dan dinamis.
Selain Pomparan Silahi Raja yang ada di Tolping, juga hadir dari Balige, Riau, Jakarta dan Bandung. Disamping itu hadir anggi doli Pomparan Siraja Tambun, dan juga dari kalangan pihak boru.
Dari pihak Raja Tampubolon hadir sepuluh orang yang mewakili pomparan Tuan Sihubil, pomparan ni Raja Mata Ni Ari, Pomparan ni Raja Apul, dan Pomparanni Raja Siboro, dalam Rombongan Raja Tampubolon, terlihat hadir Drs Sahala Tampubolon mantan Bupati Toba Samosir pertama.
Kelihatannya acara tersebut sudah merupakan suatu kerinduan selama ini . hal ini ditandai dengan suasana sukacita yang penuh dengan senyum, diantara namar hahamaranggi pomparan Silahi Raja (Silalahi) dengan Raja Tampubolon.
“Horas di Pomparanni Ompunta” ujar rombongan Raja Tampubolon, begitu tiba menginjakkan kaki diarea tempat pertemuan. Bersalam-salaman yang hangat diantara yang hadir, menjadi awal pertemuan tersebut, dengan sambutan Horas yang menggema.
Acara dimulai dengan penyerahan “ Pogu ni sipanganon” dari pihak Silalahi kepada hahadoli Tampubolon. Dilanjutkan dengan makan siang bersama dan pembagian parjambaron sesuai tatanan adat budaya Batak.
Pertemuan tersebut merupakan yang ketiga, diantara keturunan Silahi Raja (Silalahi) meliputi Siraja Tolping, Bursok Raja, dan Siraja Bungabunga. Dan kedatangan Siraja Bungabunga dalam dua pertemuan sebelumnnya, mengandung banyak arti, karena sekaligus melakukan kunjungan Ziarah ke Tambak Raja Silahisabungan.
Dikatakannya, pertemuan ketiga itu menjadi mengandung banyak arti bagi keturunan Silahi Raja (Silalahi), berkat kedatangan haha doli Raja Tampubolon. Pertemuan yang sangat bermakna ini, harus ada tanda dan dimateraikan.

SELALU BERSATU

Setelah itu masing-masing perwakilan dari Siraja Tolping, Bursok Raja dan Siraja Bungabunga memberikan kata sambutan. Mereka semua menyatakan “Nunga jumpa na jinalahan, mulak tondi tu ruma”. Untuk itu berdasarkan pertemuan tersebut, pomparan Raja Silahisabungan supaya selalu bersatu sisada tortor, sisada tahi tu dolok tu toruan dalam setiap kegiatan.
Dari pihak Siraja Tolping menyatakan, pertemuan tersebut menjadi bernilai, karena sebelumnya telah dilakukan Ziarah ke Tambak Silahisabungan . diharapkan agar pertemuan tersebut bukan sampai disitu, harus diteruskan. Sehingga dapat ditemukan tanda atau wujud dari kegalauan hati, tentang pelurusan tarombo Raja Silahisabungan yakni keberadaan Siraja Bungabunga Silalahi.
Pihak Bursok Raja mengatakan sangat terharu dengan perjuangan Pomparan Siraja Bungabunga dalam menyatukan asal usul yang sebenarnya.
Mereka berharap Tuhan mendengar, Sahala ni ompu mendengar, agar tercapai yang di inginkan. Sehingga Tuhan menunjukkan kesatuan diantara pomparan Raja Silahisabungan.
Menurutnya , kehadiran Raja Tampubolon merupakan tanda dari sahala ni ompu, tanda dari Tuhan, sehingga terwujud kelak yang terbaik bagi keturunan Raja Silahisabungan. Sukacita dalam pertemuan itu akan menjadi tonggak kebaikan bagi keturunan Raja Silahisabungan, khususnya Silahi Raja (Silalahi).
Sedangkan dari pihak Siraja Bungabunga dalam sambutannya menyatakan, rasa terima kasih kepada Siraja Tolping dan Bursok Raja yang mempertemukan Silalahi dengan Tampubolon. Selama ini mereka selalu bertanya-tanya kenapa ditugu Paropo tidak ada tercantum Siraja Bungabunga.
Dia berharap agar Tuhan menunjukkan jalan bagi mereka, sehingga apa yang dicari selama ini dapat ditemukan demi lurusnya permasalahan tarombo tersebut.
Mereka dari tiga Ompu sudah sepakat agar haha doli Raja Tampubolon membuka hati dan menjelaskan keberadaan Siraja Bungabunga.
Perwakilan anggi doli Siraja Tambun menyatakan, agar Pomparan Silahi Raja (Silalahi) selalu bersatu. Dia berharap roh nenek moyang (sahala ni ompu) mendengar, sehingga seluruh keturunannya bersatu dimanapun berada.
Baca selengkapnya »

Diposkan oleh daniel tampubolon di 11.04 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 26 Agustus 2012

Marga dan Sebutan buat Keturunan TUAN SIHUBIL

Tiga cucu langsung Tuan Sihubil adalah Raja Mataniari, Raja ni Apul, serta Raja Siboro. Dewasa ini keturunannya menggunakan marga Tampubolon, Silaen, dan Baringbing, serta sebutan tambahan yang menyertai marga. Seperti halnya percabangan pohon, marga-marga itu seringkali masih mencirikan asal usulnya.

Belum diketahui sekitar tahun berapa masing-masing marga mulai digunakan. Akan tetapi secara umum dalam masyarakat Batak, pendirian marga adalah urusan besar yang sangat serius. Keinginan ini mengharuskan kesepakatan bersama, serta bermacam upacara rituil Batak kuno. Upacara-upacara itu dilarang pemerintah Hindia Belanda, serta sangat ditentang agama Kristen dan Islam yang dianut kemudian. Pada abad ke 20 tidak ada lagi marga baru yang muncul.

Tanpa bermaksud menghalangi kebebasan pribadi, Tarombo On-line menambahkan marga dibelakang nama para keturunan Tuan Sihubil. Semua marga dianggap mulai digunakan pada generasi 10 setelah Tuan Sihubil.

Tampubolon Baringbing (Barimbing)

Raja Mataniari memperoleh 4 anak lelaki dan 4 anak perempuan melalui istri pertama (boru Hinalang). Anak pertama: Ompu Rudang Nabolon tidak berketurunan. Boru ke empat: Siboru Ari juga tidak berkeluarga.

Anak ke dua: Ompu Sidomdom bermukim di Siguppar (kecamatan Silaen sekarang), selanjutnya keturunannya menyebar ke Sipahutar dan Humbang. Anak ke tiga: Simangan Didalan bermukim di Onan Runggu (kecamatan Sipahutar sekarang). Anak ke empat: Ginjang Niporhas bermukim di Baligeraja (Balige). Keturunannya kemudian menyebar ke Meat, Tampahan, Lobutolong dan Lintongnihuta (kecamatan Sipahutar) sampai ke Hutabagot dan Lumbangaroga di kecamatan Pahae.

Keturunan ketiga ompu tersebut dikenal dengan sebutan Baringbing. Ini bermula dari tradisi menggunakan jengger ayam (baringbing) di tengah tanduk kerbau sebagai penghias di bagian depan atas rumah. Pada prakteknya sampai paruh pertama abad 20 penggunaan Tampubolon sebagai marga masih dominan, dengan Baringbing sebagai sebutan tambahan. Di kemudian hari, sebagian keturunan sudah menggunakan Baringbing (Barimbing) saja sebagai identitas marga di belakang nama seseorang. Dengan demikian dewasa ini ada keragaman penggunaan marga pada keturunan tiga ompu tersebut.

Silaen

Dari istri kedua (Boru Sitorus), Raja Mataniari mendapat 2 anak lelaki yaitu Soddiraja (anak ke 5) dan Badiaraja (anak ke 6). Keturunan Soddiraja di kemudian hari menggunakan marga Silaen. Badiaraja pergi merantau ke Lobu Simataniari dan masuk kedalam marga Sitompul. Ikrar dan perjanjian (parpadanan) ketika itulah yang mengikat Tampubolon dan Sitompul sebagai Dongan Saboltok yang dipersamakan sebagai saudara kandung.

3      4      (sundut).
Raja Mataniari
Ompu Rudang Nabolon
Ompu Sidomdom         >> Tampubolon (Baringbing)
Simangan Didalan      >> Tampubolon (Baringbing)
Ginjang Niporhas      >> Tampubolon (Baringbing)
Soddiraja             >> Silaen
Badiaraja             >> masuk ke Sitompul
Alang Pardosi         >> Pohan (Barus)
Raja Unduk            >> Barus (Karo)

Pohan (Barus) serta Barus (Karo)

Menjelang usia lanjut, Raja Mataniari pindah ke Barus. Saat itu Barus sudah menjadi wilayah bisnis, dimotori para pedagang Tamil dan Arab yang datang atau menetap disana, sehingga banyak menarik perantau. Raja Mataniari menjadi orang berpengaruh, menguasai tanah-tanah di Tukka Dolok dan Tukka Holbung, serta mendapat gelar Raja Tungtungan. Di Barus, melalui istri ke tiga (Boru Borbor), lahir dua anak lelaki: Alang Pardosi (anak ke 7) dan Raja Unduk (anak ke 8). Raja Mataniari meninggal dunia dan dimakamkan di Barus.

Keturunan Alang Pardosi bergabung menggunakan marga Pohan Barus bersama keturunan kakek moyangnya (Sibagot ni Pohan) yang sudah lebih dahulu disana, dan yang tiba kemudian. Dengan demikian marga Pohan Barus tidak seluruhnya keturunan langsung Tuan Sihubil.

Raja Unduk pergi berkelana dari Barus ke tanah Karo dan mendirikan kampung Barus Jae. Keturunannya menggunakan marga Barus di tanah Karo, atau lebih dikenal dengan Karokaro Barus serta Karokaro Sitepu.

Tampubolon Sibolahotang, Sitappulak, Ulubalang Hobol, dan Sitadduk

Sebagian keturunan Raja ni Apul memakai marga Tampubolon disertai sebutan Sibolahotang atau Sitappulak, yaitu keturunan melalui Raja Marburak dan Pangahut.

3      4      5      6      (sundut).
Raja Niapul
Tuan Sumandar.
Raja Sihajut
Raja Marburak >> Tampubolon (Sibolahotang)
Pangahut      >> Tampubolon (Sitappulak)
Ulubalang Hobol     >> Tampubolon (Ulubalang Hobol)
Pamottang
Raja Sitadduk             >> Tampubolon (Sitadduk)
Partano
Ompu Surungan
Ama Surungan

Sebutan Sibolahotang digunakan oleh keturunan Raja Marburak. Tidak diketahui tepatnya pada generasi ke berapa kebiasaan itu dimulai. Sebutan ini berkaitan dengan dusun Sibolahotang di dekat Balige sekarang, walaupun sebutan itu tidak sepenuhnya tepat. Dari empat cucu Raja Marburak, hanya tiga yang mendirikan pemukiman di dusun Sibolahotang. Cucu pertama (Lobuhole) bersama anak-anaknya tidak bermukim di Sibolahotang. Ompu Niogit bermukim dan menyebar dari Lumbanjulu (di kecamatan Sipahutar sekarang). Ompu Lattang bermukim dan menyebar dari Banjarbagot, Siguragura (kecamatan Habinsaran sekarang).

6      7      8      9      (sundut).
Raja Marburak
Paduppas
Lobuhole.
Arjang alias Ompu Niogit. Ds Lumbanjulu, kc Sipahutar
Tajap alias Ompu Lattang. Banjarbagot, kc Habinsaran
Ompu Tumampak. Ds Sibolahotang, Balige
Pangguccang. Ds Sibolahotang, Balige
Pandebubu. Ds Sibolahotang, Balige
Ompu Raja Hobban. Ds Sibolahotang, Balige
Pametar. Ds Sibolahotang, Balige
Ompu Mukkana. Ds Sibolahotang, Balige
Parhaloho. Ds Sibolahotang, Balige
Pamuha. Ds Sibolahotang, Balige

Sebutan Sitappulak digunakan oleh keturunan Ompu Pangahut. Sebutan ini berkaitan dengan dusun Sitappulak di Balige, walaupun bukan hanya mereka yang bermukim disana. Anak dan cucu Ulubalang Hobol (mulai dari Pamottang) juga bermukim dan selanjutnya menyebar dari Sitappulak.

Patut diingat bahwa tidak seluruh keturunan Raja ni Apul menggunakan sebutan Sibolahotang atau Sitappulak pada marga Tampubolon. Sebutan itu hanya digunakan oleh keturunan Raja Sihajut. Oppu Ijolo Tappukbolon mengusulkan sebutan Ulubalang Hobol serta sebutan Sitadduk untuk keturunan Raja Ni Apul yang lainnya. Untuk menghormati beliau, sebutan itu digunakan dalam Tarombo On-line.

Tampubolon Sibulele dan Lumbanatas

Sebutan Sibulele dan Lumbanatas berkaitan dengan Dusun Sibulele serta Dusun Lumbanatas di Balige sekarang. Keduanya digunakan oleh keturunan Raja Siboro.

3      4      (sundut).
Raja Siboro.
Raja Martakhuluk          >> Tampubolon (Sibulele)
Saribu Raja               >> Tampubolon (Lumbanatas)

Walaupun bermula dari Sibulele, keturunan Raja Martakhuluk banyak membuka pemukiman-pemukiman lain di sekitar Balige. Sebagian diantaranya dikenal sebagai “par Tanggabatu”, karena bermukim di Tanggabatu, terutama keturunan melalui Tuan Pamurta (generasi 8). Dalam Tarombo On-line mereka tetap disebut Tampubolon Sibulele.

Need to know

1. Buatlah rasa bahagia menjadi sebuah prioritas.
2. Travel; lihatlah tempat-tempat di dunia sebanyak yang anda bisa.
3. Belajarlah bermain musik.
4. Hiduplah sederhana atau tidak melebihi kemampuan keuangan anda.
5. Maafkan diri anda sendiri. Maafkan orang lain. Demi kepentingan anda sendiri.
6. Belajarlah berenang.
7. Jangan menunda keceriaan.
8. Ambillah tanggung jawab terhadap hidup anda.
9. Ingatlah kata-kata Henry Ford : ”Apakah agan berpikir bisa atau anda berpikir anda tidak bisa, anda benar.” – maksudnya bisa dan tidak bisa ada di tangan anda sendiri.
10. Tetapkan target yang S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Attainable, Realistic and Timely)
11. Buatlah target yang kecil untuk jangka pendek dan target yang besar untuk jangka panjang.
12. Bayarlah keperluan agan pribadi pertama-tama, kemudian menabunglah minimal 10% dari penghasilan anda.
13. Ingatlah bahwa selalu ada 2 sisi untuk setiap peristiwa.
14. Sisihkan 5% dari penghasilan anda pada yang kurang beruntung.
15. Jangan melakukan pinjaman/hutang yang buruk
16. Buatlah definisi agan sendiri tentang kesuksesan
17. Jauhkan diri anda dari rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan.
18. Ada istilah dalam bahasa Inggris : 4 R – Reduce, Reuse, Recycle, Recover.
19. Ikuti aturan emas : perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan.
20. Berolah raga secara teratur.
21. Konsumsi makanan-makanan yang sehat
22. Belajarlah cara-cara melakukan pertolongan pertama.
23. Kuasai minimal 1 bahasa asing.
24. Jadilah ahli / expert untuk suatu hal.
25. Tulislah sebuah buku, atau minimal artikel.

26. Perlakukan dengan baik anak-anak maupun binatang.
27. Kenalilah sejarah dasar dan geografi – dalam hal ini Indonesia.
28. Bangunlah kecerdasan emosi agan.
29. Taruhlah kotak pertolongan pertama, baik di rumah maupun mobil agan.
30. Periksakan kesehatan badan anda secara teratur.
31. Belajarlah menerima pujian.
32. Belajarlah menerima kritikan.
33. Jadilah diri anda sendiri

34. Jangan mengambil tindakan ketika agan emosi / marah.
35. Pilihlah pasangan hidup anda dengan hati-hati; kebahagiaan hidup agan kelak banyak berasal dari keputusan anda yang satu ini.
36. Kekhawatiran adalah hal yang membuang-buang waktu.
37. Jangan mengendarai kendaraan ketika anda sedang mabuk.
38. Jangan pernah menyerah.
39. Minumlah banyak air putih.
40. Belajarlah sesuatu hal yang baru setiap hari.
41. Teruslah merasa bersyukur atas hal-hal yang agan terima.
42. Jangan bergosip.
43. Belarlah mengenai manajemen waktu sebaik-baiknya
44. Ikuti naluri agan.
45. Akuilah terhadap orang –orang yang membantu agan.
46. Temukan mentor.
47. Bacalah buku setiap hari.
48. Antusias juga terhadap kesuksesan orang lain sebagaimana agan merasakan kesuksesan agan sendiri.
49. Jangan menunda.
50. Buatlah daftar/list hal-hal yang harus anda lakukan.

51. Banyaklah tersenyum, juga tertawa.
52. Akuilah kesalahan agan.
53. Tetaplah mendapat informasi, apakah dengan membaca koran atau melihat berita di tv (informasi dan berita yang positif lho gan)
54. Meditasi. Aturlah waktu untuk menyendiri dan hening setiap hari.
55. Rapi dan teraturlah dengan hidup agan.
56. Jangan membeli barang karena barang tersebut sedang sale, padahal agan tidak terlalu membutuhkannya
57. Hargai teman-teman dan keluarga agan.
58. Pujilah orang lain jika ada kesempatan.
59. Jangan membawa diri agan terlalu serius.
60. Jika mengalami saat-saat yang sulit, ingatlah pesan “badai pasti berlalu”.
61. Jika sesuatu tidak berjalan dengan baik, ingatlah bahwa beberapa hal terlihat buruk pada saat pertama kali.
62. Ingatlah selalu bahwa kesalahan adalah batu loncatan untuk sukses. Jadi jangan takut untuk gagal.
63. Milikilah rencana.
64. Pilihlah teman-teman agan dengan bijak: 80% pengalaman hidup agan – entah itu baik atau buruk – datang dari orang-orang yang sering bersama agan.
65. Jadilah luar biasa.
66. Bertekunlah.

Pengetahuan Umum

1. Bulan Semakin Menjauh dari Bumi
Orbit bulan bertambah lebar, kira-kira 3.8 cm pertahun. (Radius orbit Bulan kira-kira 384,000 km). Ini dikarenakan Bulan menyebabkan pasang di Bumi. Karena sisi Bumi yang menghadap Bulan lebih dekat, maka tarikan gravitasi menjadi lebih kuat dari pada pusat bumi, hal yang sama berlaku pada sisi Bumi yang menjauhi bulan jika dibanding pusat Bumi. Efek ini akan merentangkan bumi sedikit, dan membuatnya sedikit gepeng. Diperkirakan 15 milyar tahun lagi hari di bumi akan menjadi 55 hari lamanya, tidak 30 lagi, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengitari Bumi.

2. Kamu Bisa Ereksi Saat Mati
A death erection (kadang disebut “angel lust”) adalah ereksi post-mortem yang terjadi saat seorang pria meninggal baik dengan cara berdiri atau tengkurap dengan mayat tetap pada posisi demikian. Selama masih hidup, pemompaan darah oleh jantung menjamin distribusi melalui saluran darah ke seluruh badan berjalan lancar. Saat mekanisme ini berakhir, hanyalah gaya gravitasi yang mempengaruhi darah. Darah menuju titik terendah dari tubuh dan menyebabkan edema atau terjadinya pembengkakan, perubahan warna yang disebabkan hal ini disebut lividity.

Jika seseorang meninggal secara vertikal misal gantung diri, darah akan menuju area kaki. Tekanan akan membesar saat berat darah mendorong ke bawah. Ini menyebabkan saluran darah dan jaringan di kaki menggembung pada kapasitas elastisitas tertinggi dan tetap pada volume darah terbanyak yang bisa ditampung. Efek ini terjadi tepat di area kaki dan pinggang. Darah yang ada di torso berusaha mengalir ke bagian bawah akibat gravitasi, dan darah yang ada di pinggang (yang tidak bisa mengalir ke bawah karena sudah penuh) menyebabkan penis, yang memiliki jaringan yang bisa mengembang, terisi dengan darah dan terjadilah ereksi. Selama tubuh tetap pada posisi tersebut maka efek akan berlanjut.

3. Hujan Binatang Dari Langit
Hujan binatang sudah jadi fenomena cuaca yang relatif umum, dilaporkan terjadi di berbagai belahan dunia. Binatang seperti jatuh dari langit layaknya hujan, biasanya ikan atau kodok. Kadang binatang yang jatuh masih hidup, menunjukkan bahwa rentang waktu ekstraksi dan saat jatuh lumayan pendek. Beberapa saksi menggambarkan binatang-binatang itu tampak takut, meskipun sehat, dan berlaku lumayan wajar setelah kejadian. Pada beberapa kejadian, binatang jatuh dalam keadaan beku dan mati, bahkan ada yang masih terkurung dalam balok es. Bukti betapa kuatnya kekuatan cuaca membawa mereka ke ketinggian di bawah nol derajat.

Peristiwa hujan kodok terakhir terjadi di Serbia (2005), London (1998) dan hujan ikan di India (2006) dan Wales (2004). Di Honduras, Lluvia de Peces (Hujan Ikan) adalah fenomena unik yang sudah terjadi selama lebih dari seabad, Terjadi di Departamento de Yoro, antara bulan Mei dan Juli. Saksi dari peristiwa ini menyatakan bahwa ini dimulai dengan awan hitam gelap di langit yang dibarengi dengan guntur dan angin kencang dan hujan lebat selama 2 sampai 3 jam. Setelah hujan berhenti , ratusan ikan hidup ditemukan di tanah. Orang-orang mengambilnya untuk dimasak.

4. Jagad Raya Memiliki Warna Beige
Cosmic Latte adalah warna alam semesta, menurut tim astronomi dari John Hopkins University pada 2001, Karl Glazebrook dan Ivan Baldry menentukan warna dari alam semesta adalah putih kehijau-hijauan, tapi mereka segera mengoreksi analisa mereka di “The 2dF Galaxy Redshift Survey: constraints on cosmic star-formation history from the cosmic spectrum” yang dipublikasikan pada tahun 2002. Pada esei ini mereka melaporkan bahwa survey warna dari seluruh cahaya di alam semesta menghasilkan warna sedikit putih beige (abu2 agak kuning). Survey termasuk lebih dari 200,000 galaksi dan mengukur rentang spektral dari cahaya dari alam semesta yang besar. Nilai hexa RGB untuk warna Cosmic Latte adalah #FFF8E7. Pada artikel di Washington Post, warnanya di tampilkan. Glazebrook berkelakar bahwa dia mencari saran untuk menamai warna baru tersebut. Beberapa orang yang membacanya mengirim saran, dan “Cosmic Latte” yang kemudian dipilih.

5. Keracunan Bisa Menyebabkan Massa Menari Histeris
Dancing Mania adalah nama yang diberikan fenomena yang terjadi kebanyakan di tanah daratan Eropa dari abad 14 sampai 17an, dimana sekelompok orang akan menari di jalanan kota, kadang dengan mulut berbusa atau mengoceh sampai roboh kelelahan. Mania terjangkit masal di Aachen Jerman pada juli 1374. Penari menuju jalanan dan berteriak-teriak dan terus menggeliat meskipun sudah roboh kelelahan. Tarian ini menyebar dengan cepat melalui Prancis dan ke kota-kota kecil. Dan puncaknya pada 1418 di Strasbourg. Bagaimanapun, banyak orang telah terjangkit dancing mania, atau terperangkap dalam dancing mania, berusaha membantu, atau hanya melihat kejadian ini, yang membuat kegiatan kota terhenti.

Meski tidak ada konsensus yang ada mengenai penyebab, beberapa kasus, khususnya di Aix-la-Chapelle, mungkin memiliki penyebab phisik yang bisa dijelaskan. Gejala penderita bisa digolongkan pada keracunan semacam jamur, ergotism, dikenal pada Abad Pertengahan sebagai “St. Anthony’s Fire”. Ini disebabkan karena memakan gandum yang terinfeksi Claviceps purpurea, jamur kecil yang mengandung racun dan mengandung kima psikoaktif (alkaloid), termasuk lysergic acid (digunakan pada masa modern untuk sintesa LSD). Gejala keracunan ergot termasuk nervous spasms, psychotic delusions, keguguran, gemetar dan mati rasa. Beberapa penari menyatakan mengalami penglihatan alam religi.

6. Gumpalan di Pusar Berasal dari Pakaian Dalam
Banyak orang menemukan bahwa pada permulaan hari atau akhir, gumpalan kecil mengisi rongga pusar. Alasan dari hal tersebut sudah menjadi subyek spekulasi bertahun-tahun sampai pada tahun 2001, Dr. Karl Kruszelnicki dari University of Sidney, australia melakukan survey sistematis untuk menentukan seluk beluk gumpalan di pusar. Temuan utamanya adalah sebagai berikut : Navel lint terdiri dari serat-serat yang berasal baju, bercampur dengan sel kulit mati dan rambut tubuh. Sel mati inilah yang menyebabkan bau tidak enak.

Bertentangan dengan ekspektasi, gumpalan ini bergerak keatas dari pakaian dalam daripada ke bawah dari baju yang dipakai. Proses bergerak adalah hasil gesekan rambut tubuh pada pakaian dalam, yang mana membawa sisa serat ke atas menuju rongga pusar. Cewek jarang mengalami ini karena rambut di tubuh mereka lumayan sedikit. Sebaliknya pria yang lebih berumur mengalaminya lebih sering karena kulitnya lebih kasar dan banyak rambut. Karakteristik gumpalan yang berwarna biru keabuan dihasilkan dari rata-rata warna serat kain, namun keberadaannya tidak berbahaya.

7. Larva Lalat Membantu Menyembuhkan Luka Lebih Cepat
Dulu, beberapa dokter menyadari bahwa tentara yang di lukanya terdapat belatung sembuh lebih cepat daripada yang tidak. Belatung memakan sel-sel kulit mati dan bakteri. Terapi Belatung (dikenal juga dengan Maggot Debridement Therapy –MDT-, terapi larva) adalah menaruh dengan sengaja belatung pembasmi kuman atau larva lalat ke kulit yang luka atau jaringan lembut di luka manusia atau binatang. Praktek ini digunakan secara luas sebelum ditemukannya antibiotik, untuk membersihkan jaringan mati di luka guna mempercepat penyembuhan.

8. Binatang Yang Meledak
Binatang Meledak Secara Alami bisa terjadi karena berbagai alasan. Pada tahun 2004, pengumpulan gas di dalam bangkai sperm whale, berukuran 17 meter panjang dan 50 ton berat, mengakibatkan ledakan di Taiwan. Ledakan dilaporkan menyemprotkan darah dan isi perut paus berceceran di sekitar emperan toko, saksi mata dan mobil. Populasi kodok cukup banyak di Jerman dan Denmark meledak pada April 2005 pada aksi yang digambarkan sebagai mekanisme pertahanan diri yang gagal, ktika kodok-kodok itu menggembungkan diri agar terlihat lebih besar saat diserang burung gagak.

9. Kuda Laut Jantan Bisa Hamil
Kuda laut bereproduksi dengan cara yang tidak biasa: Yang jantan yang mengandung. Pipefishes dan seahorse adalah spesies di dunia binatang yang mengalami “male pregnancy”. Kudalaut Jantan memiliki kantong benih yang digunakan untuk menyimpan telur yang diberikan sang betina. Saat kawin mereka saling melilitkan ekor dan sang betina memasukkan tabung panjang yang dinamakan ovipositor ke katong benih sang jantan. Telur-telur mengalir melalui tabung ke kantong benih dimana kemudian mereka dibuahi.
Embrio berkembang selama 10 hari sampai 6 minggu, tergantung pada spesies dan kondisi air. Saat sang jantan ‘melahirkan’ dia memompa ekornya sampai bayi kudalaut keluar. Kantong kudalaut jantan juga mengatur kadar garam, dengan perlahan meningkatkan kadar garam di kantong agar sesuai dengan lingkungan luar saat telur dewasa. Telur yang menetas tidak bergantung pada induk. Beberapa berkembang bersama dengan plankton. Bahkan kadang-kadang induk jantan memakan telur yang baru dilahirkannya. Spesies lain (H. zosterae) saat menetas memulai hidup sebagai benthos.

10. Janin Bisa Terjebak Di Dalam Kembarannya
Fetus in fetu (atau Foetus in foetu) digambarkan sebagai kelainan yang sangat jarang yang melibatkan janin terjebak di dalam saudara kembarnya. Janin ini terus hidup sebagai parasit bahkan setelah kelahiran dengan membentuk struktur saluran umbilical yang menyedot suplai darah kembarannya dan tumbuh membesar bahkan mulai membahayakan inangnya. Janin parasit ini anancephalic (tanpa otak) dan kekurangan organ internal, dan tidak bisa bertahan hidup sendiri, meskipun ini ‘hampir’ manusia (sekalipun belum berkembang dan aneh)memiliki fitur otot, jemari, rambut, kuku dan gigi. Fetus in fetu hanya ada sekitar 91 kasus di seluruh dunia dan tidak dilaporkan.

Fetus in fetu terjadi sangat dini pada kehamilan kembar, saat satu janin membungkus yang lainnya. Janin dominan tumbuh, sedang janin kembar lainnya hidup selama masa kehamilan menyerap makanan dari inang kembarannya seperti semacam parasit. Biasanya, kedua kembar mati sebelum lahir, namun ada juga yang survive.

Yang Perlu Anda Ketahui

Berikut Fakta Umum di Sekitar Kita:

  1. Setelah makan banyak, ketajaman pendengaran kita akan sedikit berkurang.
  2. Lalat hanya bisa hidup sekitar 14 hari.
  3. Mata kita pasti terpejam waktu bersin.
  4. Ukuran bola mata manusia tidak berubah sejak dilahirkan.
  5. Untuk mengeluarkan sebuah kata kita memerlukan 70 otot.
  6. Koran pertama di dunia dicetak di atas kain sutra.
  7. Waktu tidur, lumba-lumba membuka satu matanya.
  8. Otot mata kita adalah otot yang paling aktif dalam tubuh kita. Otot dikelopak mata yang membuat kita berkedip dan kita bisa berkedip 5 kali dalam sedetik.
  9. LIdah manusia yang bebas bakteri berwarna merah muda.
  10. Kucing tidak dapat merasakan manis.
  11. Kuda bisa buang air besar sampai 14x dalam sehari.
  12. Semut dapat mengangkat beban 50x berat tubuhnya, sedangkan kumbang badak dapat mengangkat beban 850x berat tubuhnya.
  13. Pada saat sebuah kaca pecah, retakannya bergerak dengan kecepatan 4.800km/jam.
  14. Tubuh manusia memproduksi 3liter ludah setiap harinya.
  15. Perbandingan rayap yang ada di dunia dengan populasi manusia sebanding dengan 10 : 1. Artinya 10 rayap mewakili 1 manusia.
  16. Teknik mengaduk terbaik bukan dengan gerakan memutar melainkan dengan gerakan huruf W.
  17. Siput bisa tidur selama 3 tahun.
  18. Mobil Nissan berasal dari bahasa jepang Ni 2 dan San : 3. Nissan : 23.
  19. Simbol raja pada kartu remi melambangkan 4 raja yang etrkenal di jaman masing-masing: Sekop = David/Raja Daud ; Keriting = Alexander the Great/Iskandar.
  20. Gerakan Bruce Lee sangat cepat sehingga mereka harus melambatkan filam agar kita bisa melihat semua gerakannya.
  21. Bulan February tahun 1865 adalah satu-satunya bulan dalam catatan sejarah yang tidak sempat mengalami bulan purnama.
  22. Di Bumi, satu tahun adalah 365 hari. Di planet Merkurius satu tahun adalah 2 hari.
  23. Indra perasa kupu-kupu ada dikakinya.
  24. Dengan merentangkan kedua tangan sejauh mungkin, jarak dari kedua ujung tangan adalah sama dengan tinggi kita.
  25. Rata-rata klakson mobil berbunyi pada nada F.

snapshot_20131121_41.jpg

dombe dombe

dombe dombe

numero uno

numero uno

Write about your strongest memory of heart-pounding belly-twisting nervousness: what caused the adrenaline? Was it justified? How did you respond?

 

pangandaran

pangandaran

jawa barat

kerja keras